Untuk mendatangkan The Oppressed diakui Utay cukup sulit. Pasalnya,
band beranggotakan Roddy Moreno (Vocal-Guitar), Dom Moreno (Bass), Steve
Floyd (Guitar) dan Tony Kizmus (Drum) ini masih enggan untuk tampil di
Asia.
"Lumayan susah sih, karena mereka itu established-nya udah
lama, jadi istilahnya udah tua, dan mereka memang belum kepikiran untuk
main diluar UK. Tapi setelah pendekatan dari kita akhirnya mereka mau,"
jelas Utay.
"Mereka juga penasaran mau liat crowd skinhead di Indonesia," tambahnya.
Meski
termasuk salah satu band legendaris Skinhead, untuk konsernya di
Jakarta, Utay mengaku The Oppressed tidak banyak permintaan.
"Kita juga jelasin ke mereka kalau kita bukan promotor besar, jadi
mereka juga nyesuain dengan kita. Tapi riders tetep ada," terangnya.
Untuk
acara yang ditargetkan menarik 2000 orang ini promotor menjual tiket
seharga 130 ribu."Tapi sekarang kita masih dalam tahap pre sale tiga
dengan harga 100 ribu yang dijual di warriors, visitor end (offholl)
serta Here to Stay," tandas Utay.
Dalam konser bertajuk Split Album The Oppressed South East Asia Tour 2012 ini juga akan menampilkan The End dan Tenholes.
The
Oppressed adalah band Oi! anti fasis yang terbentuk tahun 1981 di
Cardiff, Inggris. Sebagian besar anggota band ini adalah Skinhead.
Sepanjang karir mereka, para anggota secara terbuka menyatakan anti
terhadap rasis dan fasisme. Hal itu mereka tuang dalam lirik, wawancara
dan penampilan mereka di atas panggung. Mereka juga mempromosikan SHARP
(Skinheads Againts Racial Prejudice) kepada skinhead Inggris setelah
kembalinya mereka dari Amerika dan bertemu anggota SHRAP di sana.
Kamis, 21 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar